Sudah pada tau kan Kota Malang? Kota Malang
yang terkenal dengan nama Kota Apel itu terdapat tempat wisata yang keren.
Kalau berkunjung ke Kota Malang tidak lengkap kalau tidak mengunjungi tempat
wisata yang satu ini, yaitu air terjun Coban Rondo tepatnya di desa Pandesari,
Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, dengan jarak tempuh setengah jam dari pusat
kota Malang. Coban Rondo ini adalah sebuah air terjun dengan ketinggian yang
lumayan, Coban Rondo yang berada 1135 meter dari permukaan air laut ini
menjadikan suasana disekitar terasa sejuk dan pepohonan hijau yang rindang
membuat jiwa juga terasa sejuk. Air jatuh dari ketinggian 84 meter yang menimpa
batu yang berada di bawahnya menimbulkan percikan-percikan air, sorot cahaya
matahari kemudian membiaskan warna-warni indah. Dikanan kiri terpampang
pemandangan hijau yang menabah keeksotisan Coban Rondo ini. Di kawasan Coban
Rondo banyak toko-toko yang menjual berbagai aksesoris khas Malang maupun
dari Coban Rondo sendiri. Tapi hati-hati di Coban Rondo ini banyak monyet-monyet yang berkeliaran, maka dari itu banyak peringatan yang meminta
pengunjung untuk hati- hati dan tidak berlarian.
Dibalik nama Coban Rondo ini ternyata ada
kisahnya. Konon ceritanya Air Terjun Coban Rondo ini bermula dari sepasang
pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita bernama Dewi
Anjarwati dari Gunung Kawi, sedangkan mempelai pria bernama Raden Baron Kusumo
dari Gunung Anjasmoro. Setelah usia pernikahan mereka menginjak usia 36 hari
atau disebut dengan Selapan (bahasa Jawa). Dewi Anjarwati mengajak suaminya
berkunjung ke Gunung Anjasmoro, yang merupakan asal dari suami. Namun orang tua
Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena usia pernikahan mereka baru
berusia 36 hari atau disebut selapan. Namun kedua mempelai tersebut bersikeras
pergi dengan resiko apapun yang terjadi di perjalanan.
Ketika di tengah perjalanan keduanya
dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono, yang tidak jelas asal-usulnya.
Nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati, dan berusaha
merebutnya. Akibatnya perkelahian antara Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo
tidak terhindarkan. Kepada para pembantunya atau disebut juga puno kawan yang
menyertai kedua mempelai tersebut, Raden Baron Kusumo berpesan agar Dewi
Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang terdapat di Coban atau air terjun.
Perkelahian antara Raden Baron Kusumo
dengan Joko Lelono berlangsung seru dan mereka berdua gugur. Akibatnya Dewi
Anjarwati menjadi seorang janda yang dalam bahasa jawa disebut Rondo. Sejak
saat itulah Coban atau air terjun tempat bersembunyi Dewi Anjarwati dikenal
dengan COBAN RONDO. Konon batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk
sang putri yang merenungi nasibnya. Lantas saja diberi nama Coban Rondo, Coban
itu berarti Air Terjun dan Rondo itu berarti Janda, karena air terjun ini
menjadi tempat persembunyian DewiAnjarwati yang menjadi janda.
Nur Indah Nirmalasari
XI IPA 1
26
0 Omongan:
Posting Komentar