How to Write the News
Menulis (karya fiksi atau non fiksi) sebenarnya mudah. Tapi, mengapa tidak semua orang bisa melakukannya. Bahkan cenderung muncul kesimpulan bahwa menulis hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memang secara khusus diberi bakat oleh Tuhan. Benarkah? Tidak.
Semua orang bisa menulis. Namun, kemampuan menulis dalam diri seseorang memang tidak muncul begitu saja. Selalu ada proses kebiasaan maupun pembiasaan hingga seseorang akhirnya benar-benar menulis. Kebiasaan dan pembiasaan menulis itulah yang masih jarang dimiliki oleh jamak orang. Jadi, kemampuan menulis sebenarnya dibangun dari pembiasaan dan kebiasaan.
Dalam dunia jurnalistik, semakin lama seseorang menekuni profesi sebagai jurnalis atau lebih dikenal dengan sebutan wartawan, kemampuan menulisnya cenderung meningkat. Sebab, proses pembiasaan menulis yang dialaminya semakin intens.
***
Prinsip utama dalam kerja menulis adalah menuangkan informasi yang terekam dalam long term memory maupun short term memory otak. Informasi yang tersimpan itu bisa berupa perkataan orang, pembacaan atas teks tertulis, rekaman suasana, detail peristiwa-peristiwa, obyek-obyek, figur atau performance orang yang ditemui, bahkan imajinasi, dan lain sebagainya. Informasi-informasi dalam otak itulah yang kemudian diolah, dan dituangkan menjadi tulisan.
Wartawan menulis berdasarkan fakta-fakta terbaru yang telah direkam dan dan diolah dalam otaknya, menjadi berita. Sastrawan menulis bunga-bunga imajinasi dalam otaknya (bisa juga didasarkan atas fakta-fakta) menjadi karya sastra (roman, novel, cerpen, puisi, dsb). Sejarawan menulis fakta-fakta masa lalu yang telah direkam dalam otaknya menjadi dokumen sejarah. Penulis ilmiah menuliskan hasil temuan-temuannya, hasil-hasil pengolahan informasi dalam otaknya tentang segala sesuatu, menjadi karya tulis ilmiah.
***
Wartawan menjadi tulang punggung media massa. Di tangan wartawan lah kualitas produk sebuah media ditentukan. Dalam kerja jurnalistiknya, wartawan melakukan dua pekerjaan utama:
- Mengumpulkan data/informasi melalui wawancara, reportase, investigasi (how to get the news).
Pada tugas ini wartawan dituntut menggali data selengkapnya (5 W + 1 H),
se-akurat dan valid mungkin dari sumber yang kompeten.
- Mengolah data/informasi dan menuliskannya menjadi berita (how to write the news).
Pada tugas kedua ini wartawan dituntut menuangkan data/informasi yang telah
digalinya menjadi berita yang enak dibaca, lugas, padat, dan memiliki ruh.
Ketika wartawan hendak menulis berita, dalam kepalanya sudah memutuskan apakah akan menulis dalam konstruksi straight news, depth news atau features.
1. Straight News
Berita langsung atau juga biasa disebut berita cepat saji. Untuk koran misalnya, peristiwa hari ini ditulis langsung hari ini dan dimuat langsung pada edisi esok harinya. Jenis berita ini mengandalkan kekuatan aktualitas. Maka dalam format penulisannya, berita straight news ditulis dengan struktur informasi paling penting berada di kepala berita (lead). Dalam pola penulisan berita, dikenal rumus piramida terbalik.
Lead: Berisi informasi terpenting yang perlu segera diketahui oleh pembaca (biasanya berisi what, who, where, when).
Tubuh berita (memperjelas informasi what, who,
where, when, serta why dan how).
Contoh Straight News
Kejaksaan Tahan Ketua Koppontren
Terkait Dugaan Korupsi KUT Rp 157 Juta
PROBOLINGGO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Probolinggo melakukan langkah maju dalam pengusutan kasus dugaan korupsi Kredit Usaha Tani (KUT) senilai Rp 157 juta. Kamis (24/4) sore, Kejari melakukan penahanan terhadap M. Izzul Islam tersangka dalam kasus tersebut.
Sejak Kamis sore itu Izzul ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Kota Probolinggo. Ia ditahan dengan status tahanan titipan kejaksaan.
Soegeng Prakoso, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kota Probolinggo menyatakan, kasus tersebut sudah memasuki tahap penuntutan. Selanjutnya, segera dilimpahkan ke pengadilan negeri (PN) untuk segera disidangkan.
Tindakan penahanan, menurut Soegeng adalah keputusan jaksa penuntut umum (JPU). “Atas beberapa pertimbangan kesimpulan JPU adalah melakukan penahanan terhadap tersangka,” jelas Soegeng kepada Radar Bromo siang kemarin.
Kasus dugaan korupsi itu sebenarnya sudah lama nongkrong di meja Kejari Kota Probolinggo. “Kasus ini mulai diperiksa Tahun 2002. Saya hanya melanjutkan saja,” terang Soegeng.
Hingga saat ini Izzul menjadi tersangka satu-satunya dalam kasus dugaan korupsi itu. Ketua Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) Ar Raudloh (Raudlatul Hasaniyah) Jrebeng Kelurahan Kebonsari Kecamatan Mayangan itu terbelit dana KUT senilai kurang lebih Rp 157 juta.
April tahun 1999, atas nama ketua Koppontren Izzul mengajukan kredit usaha tani senilai Rp 347.245.932. Dengan surat pengajuan bernomor 38/ Koppon/99 Izzul mengajukan kredit ke Bank Danamon Cabang Probolinggo.
Konon dalam permohonan KUT itu Izzul diduga membuat Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) lebih gemuk dari aslinya. “Jumlah dana dan luas lahan yang diajukan tak sesuai dengan aslinya,” terang Kasi Pidsus.
Permohonan KUT yang diajukan Izzul itu dikabulkan. Kopontren yang diketuainya mendapat kucuran dana dari Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) senilai Rp 347.245.932. Bank Danamon yang ditunjuk sebagai penyalur dana itu mencairkannya dalam dua tahap. “Pencairan pertama Tanggal 13 Agustus 1999 sebesar Rp 205.887.310. Pencairan kedua pada 16 Agustus 1999 sebesar Rp 109.723.200,” terang Kasi Pidsus Soegeng.
Dua hari setelah tahap kedua pencairan dana itu, Izzul mengumpulkan 7 ketua kelompok tani. Pertemuan itu dilakukan di gedung MI Raudlatul Hasaniah Jl KH Abdul Hamid Kota Probolinggo.
Kepada para ketua kelompok tani itu Izzul membagi-bagi dana yang didapatnya. Namun, menurut hasil penyidikan Kejari, Izzul hanya menyalurkan Rp 158 juta dari dana tersebut. “Sisanya sekitar Rp 157, 5 juta tidak disalurkan. Tersangka menggunakan dana itu untuk kepentingan pribadi. Diduga sebagian digunakan untuk kepentingan pengembangan Koppontren,” jelas Soegeng.
Selain diduga hanya menyalurkan sebagian, Koppontren Ar Raudloh yang diketuai Izzul juga tak membayar kredit itu hingga jatuh tempo. “Sampai jatuh tempo 31 Maret 2000 tidak ada uang yang dikembalikan. Akibatnya, KLBI dirugikan kurang lebih sebesar Rp 157,5 juta,” terang Kasi Pidsus.
Atas kasus dugaan korupsi ini, Izzul terancam hukuman pidana maksimal 20 tahun dengan denda maksimal Rp 30 juta. “Segera kami limpahkan ke Pengadilan Negeri. Pertengahan Mei kemungkinan sidang pertama bisa digelar,” ujar Kasi Pidsus asli Surabaya itu.
Langkah pengusutan dan penahanan yang dilakukan kejaksaan mengejutkan pihak M. Izzul Islam. Saat dikonfirmasi, kuasa hukum M. Izzul Islam, Budi Santoso, menyatakan terkejut. “Ini kasusnya terkait KUT. Uangnya tidak dipakai sendiri oleh klien saya. Selain itu kenapa kasus ini baru diungkit sekarang?” ujar Budi dengan nada bertanya.
Budi menyatakan, selanjutnya pihaknya akan mengajukan permohonan penangguhan penahanan. “Saya menyadari bahwa langkah penahanan adalah kewenangan penuntut umum. Namun, dalam persidangan nanti kami tetap akan melakukan permohonan penangguhan,” katanya.
Menurut Budi, tidak ada alasan kuat bagi Kejari Kota Probolinggo untuk menahan kliennya. “Penahanan dilakukan karena tiga alasan. Ditakutkan tersangka melarikan diri, mempengaruhi saksi yang lain dan menghilangkan barang bukti. Ketiga hal itu tidak mungkin dilakukan yang bersangkutan,” katanya.
Budi menyebut Izzul sebagai warga asli Kota Probolinggo sehingga tidak mungkin akan melarikan diri. “Yang bersangkutan juga tidak akan mempengaruhi saksi. Para saksi adalah orang-orang pintar. Selain itu sudah banyak saksi yang meninggal dunia. Tersangka juga tidak akan menghilangkan barang bukti. Sebab semuanya sudah disita,” jelas Budi. (nyo)
2. Depth News
Berita yang memiliki kedalaman. Umumnya dihasilkan melalui proses investigasi. Depth news dibikin untuk memperdalam analisa terhadap sebuah fenomena/isu/peristiwa yang penting atau sedang jadi pembicaraan. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi lebih dalam mengenai fenomena/isu/peristiwa yang dibahas.
Dalam penulisan depth news dan features, wartawan dibebaskan dari rumus piramida terbalik. Wartawan boleh membangun alur sendiri.
Contoh Depth News
Menjelajah Situs Mak Comblang Perempuan Probolinggo dan Sekitarnya dengan Pria Bule (1)
Ada Gadis dari Mayangan dan Wiroborang
Jika anda suka surfing di dunia maya, anda bisa menemukan situs bikinan Sheldon Archer ini. Di situs tersebut, anda pasti akan menemukan puluhan wajah gadis pribumi, termasuk dari Probolinggo, yang disebutkan sudi berteman hingga diperistri pria bule. Situs ini berfungsi menjadi “mak comblang”-nya. Berikut catatan penjelajahan Radar Bromo seputar situs tersebut.
…………………………………………………………………………………………..
Puluhan foto peremuan dipajang untuk di situs ini. Sebagian di antara mereka adalah perempuan-perempuan muda asal Kota Probolinggo. Mereka inilah yang “dipromosikan” mau diperistri lelaki bule.
Perempuan-perempuan itu umumnya dipotret sendiri oleh Sheldon atau istrinya, Yuyun, sebagai penjaga gawang situs ini. Maka jangan heran kalau sampai mendapati di antara jajaran foto-foto itu ada alun-alun Kota Probolinggo sebagai background-nya.
Terakhir kali Radar Bromo mengunjungi situs ini, ada 76 wajah perempuan muda yang ditampilkan di segmen “Gallery”. Ada beberapa wajah yang dikenali berasal dari Mayangan dan Wiroborang. Yang mengejutkan, ada di antara mereka yang bahkan masih duduk di bangku SMP dan SMA.
Dan situs ini seperti tidak membatasi usia perempuan-perempuan yang “dipromosikannya”. Simak di salah satu halaman situs tersebut, Sheldon berfoto bareng anak-anak baru gedhe (ABG), lalu di bawahnya tertulis kalimat yang sangat menggoda. “Bahkan gadis sekolah berusia 16 tahun pun akan mencintaimu.”
Latar belakang situs ini bermula sekitar empat tahun lalu, ketika Sheldon Archer, seorang lelaki warga negara Inggris, datang ke Indonesia. Salah satu kota yang dia datangi adalah Probolinggo. Dalam kunjungannya itu ia melihat begitu istimewanya perempuan Asia, termasuk Indonesia.
Di matanya, perempuan Indonesia sangat ramah, eksotis, mudah bergaul, bahkan sangat senang jika sampai dikawin “bule” atau lelaki Western berkulit terang. Dari amatannya itu lantas Sheldon berniat membuat sebuah situs.
Dari awal ia memang sudah berniat menjadikan situs tersebut sebagai media “mak comblang” bagi perempuan-perempuan pribumi yang “ngiler” untuk bisa berteman, kencan, bahkan sampai bisa menikah dengan bule, atau sebaliknya.
Rupanya, beberapa tahun terakhir, situs tersebut sudah eksis. Di situsnya, Sheldon menjadikan pengalamannya sendiri sebagai contoh, sekaligus bahan promosi. Sheldon bercerita, mulanya memutuskan berkunjung ke Indonesia setelah mendapat saran dari seorang temannya, warga Indonesia. Bahwa jika datang ke Indonesia, ia akan bisa menemukan istri yang cantik dan menyayanginya.
“Wanita-wanita di sini (Indonesia, Red) jarang melihat lelaki berkulit terang (bule, Red). Dan mereka sangat tertarik kepada bule-bule,” tulis Sheldon dalam situs, mengutip pernyataan temannya yang orang Probolinggo itu.
Sheldon pun berangkat ke Indonesia. Dari Bandara Gatwick, London, ia terbang ke Jakarta. Di Jakarta, ia sempat bertemu gadis cantik bernama Lily, seorang customer service. Lily membantunya mendapatkan tiket penerbangan ke Surabaya, pada saat hampir semua penerbangan ke Surabaya penuh.
Pertemuan dengan Lily meninggalkan kesan dalam kepada Sheldon. “Dia (Lily, Red) juga memberi saya nomor ponselnya. Dan kami tetap berteman,” tulis Sheldon.
Selanjutnya, Sheldon menghabiskan cukup banyak waktu di PRobolinggo. Dia mengaku dikenalkan dengan banyak perempuan muda pribumi yang menurutnya semuanya cantik dan mau menikah dengannya. Sampai kemudian Sheldon bertemu dengan seorang perempuan Probolinggo bernama Yuyun, dan akhirnya menikahinya.
Di situs ini, Sheldon menceritakan juga kisah cintanya dengan Yuyun. Mulanya, Sheldon sangat mengagumi keindahan rambut Yuyun, disusul senyumnya yang genuine. Menurutnya, Yuyun tidak sangat cantik, tapi manis. Sheldon senang sekali memotretnya. “Ketika kami berjalan-jalan, dia memegang tangan saya. Saya merasakan secuil rasa senang,” kisah Sheldon.
Suatu saat, Sheldon sedang berkendara bersama seorang teman. Yuyun tiba-tiba menelepon, menyatakan suka kepada Sheldon. Yuyun juga bertanya mengapa Sheldon tidak meneleponnya. Mereka lantas janjian. Saat bertemu, keduanya ngobrol beberapa jam.
Sheldon merasa Yuyun adalah teman bicara yang sangat menyenangkan dan memiliki rasa humor. “Kami akhirnya menjadi teman baik. Dan hanya itu yang saya harapkan,” kata Sheldon.
Beberapa hari kemudian, Sheldon dan Yuyun nongkrong di sebuah kafe. Sheldon menanyakan apa hal yang paling disukai Yuyun. Yuyun lantas menulis di secarik kertas, ”Aku suka bunga, aku suka kucing, dan aku juga cinta kamu…”
Saat menerjemahkan tulisan Yuyun, Sheldon terkejut. “Saya hampir tidak percaya. Dia (Yuyun, Red) menyatakan ingin menikah denganku!” tulis Sheldon.
Kepada pengunjung situsnya, Sheldon berkata, ”Pasti kamu pikir dia (Yuyun, Red) ingin menikahiku cuma agar bisa keluar negeri. Salah! Kenyataannya, Yuyun tidak punya keinginan meninggalkan Indonesia. Dia bahkan tidak punya paspor.”
Selanjutnya, Sheldon membeli sebuah rumah dengan dua kamar seharga 4.000 British Pounds. Tapi sayang, ia harus sudah harus meninggalkan Indonesia dalam beberapa hari berikutnya. Maka ia pulang dengan meninggalkan janji akan kembali lagi tiga bulan berikutnya.
“Setelah sepekan, saya rasa sangat merindukannya (Yuyun, Red). Lalu saya putuskan ambil penerbangan berikutnya (kembali ke Probolinggo). Saya menikahinya. Dia 21 tahun…Sedangkan saya baru saja mencapai 69 tahun,” kisah Sheldon.
Dalam segmen “My Trip” di situs ini, Sheldon mengaku serasa masih belum percaya bahwa akhirnya dia bisa menikah dengan Yuyun. Rasa itu ada karena kini umurnya sudah 70 tahun lebih.
“Saya tidak kaya, juga tidak tampan. Saya pikir, hari-hari romantis saya telah habis. Di UK (Inggris), tidak akan ada perempuan muda yang tertarik kepada saya. Saya pun tidak menemukan wanita seusia saya yang menarik,” tulis Sheldon.
Dari pengalaman itulah Sheldon kemudian menyimpulkan beberapa hal yang menurutnya adalah keistimewaan wanita Asia, termasuk Indonesia, termasuk Probolinggo. Beberapa kesimpulannya ialah bahwa wanita Asia sangat menghargai lelaki, jujur, jarang kehilangan daya tarik dan seksualitas seiring pertambahan usianya, lebih peduli pada hati ketimbang rekening bank. Selain itu, wanita Asia disimpulkan sangat setia, tidak pernah komplain, dan tidak menolak seks.
Di samping tentang wanita, Sheldon dalam situs ini juga menyimpulkan perangai lelaki Asia. Menurutnya, lelaki Asia tidak memperlakukan perempuan dengan baik. Lelaki Asia hanya mengharapkan wanita meladeninya, berjalan di belakangnya, dan memerintahnya. Sedangkan lelaki Western, kata Sheldon, umumnya memiliki reputasi baik dalam hal cara mereka memperlakukan wanita.
Itulah yang dipromosikan Sheldon kepada para bule pengunjung situs. Ia meyakinkan, para Western tidak perlu resah jika sudah berumur. Sebab, wanita Asia sangat menyukai maturity alias kematangan –untuk tidak menyebut ketuaan.
“Faktanya, banyak wanita (Asia, Red) yang jenuh kepada lelaki di negaranya, dan lebih suka dengan lelaki (bule, Red) sepertimu,” tulis Sheldon berpromosi.
Maka disusunlah proses “mak comblang” dalam situs ini. Sheldon dan Yuyun mencari perempuan-perempuan muda pribumi yang ingin berteman atau bahkan menikah dengan lelaki bule. Foto perempuan-perempuan itu dipajang di situs ini.
Lalu bagaimana proses interaksi “perjodohan” yang ditawarkan dalam situs ini? Ada beberapa tahap. Tahap pertama, bule yang tertarik dengan salah satu perempuan yang terpajang di situs, bisa berkenalan atau berkorespondensi. Tapi, proses ini butuh duit.
Untuk mendapatkan alamat si perempuan itu, si bule harus membeli alamatnya. Untuk satu alamat, si bule harus membayar 10 British Pounds. Jika sudah dapat alamatnya, si bule bisa berkorespondensi.
Lalu, agar bisa “temu darat” dengan perempuan Indonesia –setelah proses korespondensi atau tidak– si bule bisa datang langsung ke Indonesia. Untuk itu, Sheldon dan Yuyun menawarkan yang namanya paket Fourteen Days Romance Trip alias perjalanan romantis 14 hari.
Untuk paket tersebut, si bule harus membayar 750 British Pounds, setara $ 1.500 atau setara Rp 15 juta (asumsi kurs 1 dollar = Rp 10.000). Lalu, apa saja yang bisa didapat si bule dengan paket perjalanan yang terdengar menggoda hasrat ini? (tim/bersambung)
3. Features
Berita khusus dalam media, yang mengungkap sisi lain dari seseorang/sebuah peristiwa/obyek benda. Features cenderung mengungkap sisi human interest. Meskipun membahas benda/peristiwa, features selalu mengedepankan human interest-nya. Penulisan features menuntut kekuatan deskripsi.
Topik-topik features:
l The Bussines Story
Kisah-kisah seputar bisnis, produk bisnis, profil pengusahanya hingga masa kecil
dan keluarganya.
l The Commemorative Story
Kisah-kisah human interest tentang perayaan, peringatan hari-hari yang diupacarakan
l The Explanatory Story
Memamparkan proses. Misal, bagaimana partai politik mempersiapkan diri
menghadapi pemilu. Bagaimana si Fulan mempersiapkan pernikahan. Bagaimana
sebuah home industri menghasilkan produk berkualitas ekspor.
l The First Person Story
Features seseorang yang mengisahkan pengalamannya. Seseorang yang selamat dari
bencana besar, seseorang yang bertemu tokoh terkenal, seseorang bertemu hal-hal
tidak wajar.
l The Historical Story
Features tentang hari bersejarah, tempat, peristiwa di balik peristiwa bersejarah,
tentang kehidupan tokoh-tokoh sejarah.
l The Hobbyist Story
Kisah tentang kegemaran unik yang dimiliki seseorang. Kolektor barang antik,
kakek hobi main layang-layang, dsb.
l The How – To Story
Features tentang bagaimana seseorang, kelompok, sesuatu dalam memproses sesuatu
yang luar biasa atau unik. Misal, keberhasilan seseorang mencangkok tanaman tertentu
hingga berhasil berbuah. Seorang pengacara yang tidak pernah kalah dalam
persidangan.
l The Invention Story
Kisah tentang penemuan metode, alat, obat, dsb, yang mutakhir. Misal, guru/sekolah
menemukan metode pengajaran baru.
l The Medical Story
Kisah-kisah manusia bersangkutan dengan kesehatan, pengobatan. Penyakit di sebuah
daerah, seseorang ditolak berobat di sebuah rumah sakit, kisah penderita AIDS.
l The Odd – Occupation Story
Menyangkut kisah-kisah pekerjaan unik. Tukang bersih-bersih kaca gedung pencakar
langit, tukang bakar mayat untuk diabukan, polisi penjinak bom.
l The Participation Story
Kisah tentang pengalaman yang melibatkan penulis secara langsung. Misal,
pengalaman wartawan hidup berbulan-bulan di daerah konflik.
l The Profile Story
Kisah tentang tokoh publik yang sedang jadi pembicaraan. Mengupas habis tentang
sosok, perjalanan hidup, dan amatan orang lain tentang sosok tokoh tersebut.
Contoh Features
Cerita Susi Rahmaniar tentang Pekerjaannya sebagai Juru Rias Jenazah
Pernah Dipanggil-panggil, Pernah Juga Dijawil
Sejak kecil Susi tak pernah kepikiran menekuni pekerjaan sebagai juru rias jenazah seperti yang dilakukannya saat ini. Namun, tuntutan hidup membuatnya tak bisa menolak saat ia mendapat tawaran untuk melakukan pekerjaan menjadi juru paes orang mati ini. Bagaimana suka dukanya?
M. SAID HUDAINI, Probolinggo
Pelan-pelan Susi memasukkan anak kunci untuk membuka pintu sebuah ruangan di pojok belakang gedung jasa kematian PT Saeka Praya. Ketika pintu itu terbuka aroma menyengat kapur barus menghambur dari dalam ruangan berukuran 3x4 meter itu. “Ini ruangan tempat saya merias mayat,” ujarnya kepada wartawan dan fotografer Radar Bromo yang mengikutinya dari belakang.
Susi bercerita, di ruangan berlantai porselen hijau muda itu dirinya sehari-hari melakukan aktivitas merias mayat yang hendak disemayamkan dan dikuburkan. Tak peduli pagi, siang atau malam, jika ada yang membutuhkan jasanya, Susi harus berangkat.
Saat kali pertama diterima di Perusahaan Saeka Praya yang bergerak di bidang pelayanan jenazah Desember 2002 lalu, Susi mengaku tak mengajukan diri sebagai juru rias mayat. Namun, ia juga mengaku tak berusaha menolak saat manajer perusahaan tempatnya bekerja memberitahu bahwa pekejaan utamanya adalah merias mayat.
Susi memang punya pengalaman bekerja merias di sebuah salon. Namun, merias mayat tentu hal baru yang tidak bisa langsung dilakukannya dengan tenang-tenang saja. ‘Wah jelas saya agak kaget. Namun, saya bilang kepada Bos kalau saya akan mencoba,” tuurnya.
Perempuan 33 tahun yang beralamat di Jl Panglima Sudirman 43 ini lalu mengaku harus menjalani proses panjang untuk terbiasa melakukan pekerjaan yang tergolong tidak lumrah itu. Yang paling berat adalah melawan takut dan debar hati saat harus berhadapan mayat-mayat yang harus dirias.
“Sebagai manusia saya juga memiliki rasa takut. Terutama pada saat awal-awal bekerja sebagai perias jenazah,” kenangnya. Namun, karena alasan tuntutan hidup, Susi mengaku nekat melawan perasaan takutnya itu.
Perasaan melawan rasa takut itu sangat tidak mudah baginya. Sebab, selain harus menangkis ketakutan dalam dirinya sendiri, Susi juga harus sabar dan tatag menghadapi gangguan-gangguan makhlus halus yang sesekali datang menyapanya.
Pernah suatu malam, waktu itu sekitar pukul 01.30 dini hari, Susi sedang bekerja merias salah satu jenazah. Tiba-tiba dia mendengar suara-suara yang memanggil namanya. Susi pun begidik karena tak ada orang lain di sekitarnya. “Wah kalau yang seperti itu saya sudah beberapa kali mengalaminya. Bahkan suatu malam saya pernah merasa dijawil oleh tangan yang tak terlihat,” kenangnya.
Pengalaman horor itu tentu saja menjadi cerita tersendiri bagi Susi. Namun, karena tak terjadi hanya satu dua kali. Ibu satu anak ini lalu menganggapnya sebagai hal biasa. “Setiap pekerjaan ada resikonya,” ujarnya.
Yang tak bisa dilupakannya justru pengalaman pertamanya merias mayat. Waktu itu, menurutnya, ia ditugasi mendandani mayat seorang perempuan. “Tugas itu berhasil saya lakukan dengan baik. Namun, efeknya saya tidak bisa tidur dan tidak enak makan selama seminggu. Saya teringat terus wajah perempuan yang sangat cantik itu. Semakin saya lihat rasanya tambah cantik,” ujarnya.
Hari-hari berikutnya Susi mengaku harus menghadapi tantangan yang lebih seru. Mayat hancur akibat kecelakaan, mayat mati akibat bunuh diri, dan mayat-mata dengan sebab kematian aneh lainnya.
“Kalau yang mati kecelakaan biasanya sudah dibereskan di rumah sakit. Yang hancur kepalanya, sudah diperban sana-sini. Yang luka di sekujur tubuh juga sudah dijahit. Sehingga saya hanya tinggal memasang pakaiannya,” tegas Susi.
Mendandani orang mati jelas berbeda sensasi dengan mendandani manusia hidup. “Kita harus berhati-hati. Terutama untuk ketika mendandani mayat dengan luka serius dan patah tulang parah,” ujarnya.
Karena telah terbiasa hal itu akhirnya menjadi mudah. Susi hanya butuh waktu lima belas menit hingga maksimal setengah jam untuk merampungkan tugas merias mayat. “Tidak usah terlalu menor. Yang penting agar mayat tidak terlihat sangat pucat,” ujarnya Ibaratnya, Susi harus membuatnya seperti sedang mati. Namun, sedang tersenyum dalam tidur.
Kini, membersihkan tubuh si mayat, memasangkan pakaian dan sepatu, menyemprotkan parfum, bedak, lisptik (untuk mayat perempuan) dilakukan Susi dengan sangat biasa. Sebiasa perasaannya ketika menyeruput teh manis di sore hari. (*)
Ketika wartawan menulis berita, ada prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh. Prinsip-prinsip tersebut ialah:
Pemilihan angle (sudut pandang)-nya tepat dan menarik
Apa itu angle? Setiap peristiwa/benda/orang yang dianggap layak diberitakan, pasti
memiliki banyak sisi/sudut pandang. Semakin besar/dahsyat sebuah peristiwa, memiliki
semakin banyak sudut pandang.
Contoh:
Terjadi kecelakaan. Sebuah truk trailer menabrak mobil sedang yang ditumpangi
sepasang pengantin baru. Akibatnya, pasangan pengantin baru itu tewas seketika.
Ketika meliput satu peristiwa ini, seorang wartawan pasti langsung bisa meraba bahwa
dia bisa membuat berita minimal tiga angle:
Angle pertama, memberitakan tentang kejadiannya.
Angle kedua, memberitakan tentang pasangan pengantin baru yang tewas.
Angle ketiga, memberitakan kondisi keluarga pasangan pengantin baru itu begitu
mendengar terjadinya kecelakaan tersebut.
Membuat lead (kepala berita) yang kuat, padat, efisien, dan menarik
Lead menjadi penentu dalam berita. Jika lead ”berhasil” pembaca akan tertarik untuk terus membaca berita sampai tuntas. Namun, jika lead tidak ”berhasil” pembaca akan malas membaca berita sampai tuntas.
Dalam straight news, lead berisi informasi paling penting yang perlu diketahui pembaca (biasanya berisi who, what, where, when). Dalam depth news dan features, lead bisa berisi deskripsi yang mengantarkan pembaca kepada informasi yang hendak disampaikan dalam berita itu. Deskripsi bisa berisi ringkasan tentang informasi yang hendak disampaikan dalam berita, bisa pula deskriptif yang membangun imajinasi tentang salah satu bagian dalam berita.
Kalimat efektif, diksi tepat, tidak menimbulkan bias makna
Kalimat efektif dalam pengertian pendek-pendek dan logis. Berisi S-P-O-K, atau frase.
Contoh kalimat tidak efektif
Berita perceraian agaknya masih belum jauh-jauh dari keluarga Cendana, karena setelah Hutomo
Mandala Putra alias Tommy Soeharto bercerai dengan istrinya Ardhia Pramesti Regita Cahyani, kali ini perceraian menimpa pasangan Bambang Trihatmojo dengan Halimah Agustin Kamil.
Seharusnya:
Berita perceraian agaknya masih belum jauh-jauh dari keluarga Cendana. Setelah Hutomo
Mandala Putra alias Tommy Soeharto bercerai dengan istrinya Ardhia Pramesti Regita Cahyani, kali ini perceraian menimpa pasangan Bambang Trihatmojo dengan Halimah Agustin Kamil.
Contoh kalimat tidak logis
Sebanyak 25 pemain seleksi bakal diturunkan dalam laga uji coba perdana Persekabpas, sore ini. Ya, tim berjuluk Laskar Sakera ini bakal menguji kemampuannya tim Divisi I, Persikoba di Stadion Brantas Batu.
Seharusnya:
Persekabpas Kabupaten Pasuruan sore ini siap melakoni laga uji coba lawan tim Divisi I, Persikoba, di Stadion Brantas Batu. Dalam laga ini Persekabpas membawa 25 pemain seleksi yang bakal diuji kemampuannya.
Setiap paragraph solid. Relasi antar paragraphnya runtut
Dalam satu paragraph terdiri atas kalimat-kalimat efektif dan logis. Satu paragraph berisi satu kalimat inti, dan beberapa kalimat penjelas.
Contoh paragraph solid dan runtut
Saat kali pertama diterima di Perusahaan Saeka Praya yang bergerak di bidang pelayanan jenazah Desember 2002 lalu, Susi mengaku tak mengajukan diri sebagai juru rias mayat. Namun, ia juga mengaku tak berusaha menolak saat manajer perusahaan tempatnya bekerja memberitahu bahwa pekejaan utamanya adalah merias mayat.
Susi memang punya pengalaman bekerja merias di sebuah salon. Namun, merias mayat tentu hal baru yang tidak bisa langsung dilakukannya dengan tenang-tenang saja. ‘Wah jelas saya agak kaget. Namun, saya bilang kepada Bos kalau saya akan mencoba,” tuurnya.
Perempuan 33 tahun yang beralamat di Jl Panglima Sudirman 43 ini lalu mengaku harus menjalani proses panjang untuk terbiasa melakukan pekerjaan yang tergolong tidak lumrah itu. Yang paling berat adalah melawan takut dan debar hati saat harus berhadapan mayat-mayat yang harus dirias.
Memilih kutipan yang paling menarik
Kalimat dalam berita intinya terbagi menjadi dua, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung ditulis di antara tanda petik. Kutipan tak langsung ditulis tanpa tanda petik. Dalam kutipan tak langsung, wartawan menceritakan apa yang diujarkan oleh sumbernya.
Contoh
Soegeng Prakoso, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kota Probolinggo menyatakan, kasus tersebut sudah memasuki tahap penuntutan. Selanjutnya, segera dilimpahkan ke pengadilan negeri (PN) untuk segera disidangkan. (kutipan tidak langsung)
Tindakan penahanan, menurut Soegeng adalah keputusan jaksa penuntut umum (JPU). “Atas beberapa pertimbangan, kesimpulan JPU adalah melakukan penahanan terhadap tersangka,” jelas Soegeng kepada Radar Bromo siang kemarin. (kutipan langsung)
Maksimal dalam menuangkan data
Selain menulis lengkap dan detail unsur 5 W + 1 H, wartawan dituntut mampu:
1. Jika menulis hasil wawancara dengan seorang sumber berita, wartawan harus bisa membuat pembacanya seakan-akan sedang berbicara langsung dengan sumber berita tersebut.
2. Jika menulis tentang sebuah peristiwa/orang/benda, wartawan harus bisa membuat pembaca seakan-akan pembaca berhadapan dan menyaksikan langsung peristiwa/obyek benda/orang yang diberitakan.
Membuat Judul Menarik
- Pendek (di grup Jawa Pos, untuk straigt news judul tidak lebih dari lima kata)
- Kesimpulan dari berita.
- Kutipan paling menarik dalam berita.
- Ada unsur jenaka atau smart.
0 Omongan:
Posting Komentar