source : http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/tips_dan_opini/cinta-terlarang-elektron/
Elektron
duduk termenung, sesekali ia kayuhkan kedua kakinya agar ayunan bergerak
perlahan. Ayunan yang sering disebut orbital merupakan tempat yang paling
Elektron sukai. Jadi siapapun orang yang ingin menemukannya langsung saja
menuju orbital. Walau demikian, tidaklah mudah untuk bertemu Elektron di sana.
Tapi setidaknya orbitallah tempat kemungkinan Elektron melepaskan penatnya
ketika ia berada di rumah atom.
“Mengapa aku
selalu ingat Proton?” keluh Elektron seraya menarik nafas dalam-dalam dan
menghembuskannya perlahan.
“Apa yang salah
dengan perasaan ini, tidak bolehkah aku tertarik padanya?” pertanyaan yang
kesekian kalinya namun tak juga Elektron mengetahui jawabannya.
Elektron
menatap jauh ke depan dan terhenti pada sebuah kamar yang biasa disebut
nukleous. Tatapannya sarat dengan beban namun begitu tajam seakan ingin
menembus dinding kamar dimana Proton berada.
“Seandainya
aku adalah Neutron, pastilah hatiku sangat senang karena aku akan selalu dekat
dengan Proton” gumannya lagi.
~ *** ~
Elektron
tinggal di sebuah rumah mungil bersama dua saudara angkatnya. Para tetangga
memanggil rumah mungil itu dengan sebutan atom. Elektron adalah anak tertua.
Kelahirannya dibantu oleh om J.J Thomson pada tahun 1897. Semenjak dalam
kandungan dia sering dipanggil dengan nama sinar katoda karena Elektron
merupakan anak yang diperoleh melalui tabung sinar katoda dan perkembangannya
selalu dipantau oleh om William Crookes. Setelah lahir, ia diberi nama Elektron
seperti yang diinginkan om G.J Stoney. Beratnya ditimbang oleh om Robert
Milikan ternyata hanya 9,11 x 10-28 gram.
Adiknya yang
pertama bernama Proton. Kelahirannya dibantu oleh om E. Rutherford pada tahun 1906. Dia lebih
gendut dibandingkan Elektron karena massanya 1837 kali dari massa Elektron
yaitu 1,673 x 10-24 gram.
Pada tahun
1932, Elektron mempunyai adik kedua yang diberi nama Neutron. Om James Chadwick
yang membantu kelahirannya. Dia hampir sama gendutnya dengan Proton karena
massanya adalah 1,675 x 10-24 gram.
Walaupun
mereka bersaudara dan tinggal bersama dalam rumah atom tetapi karakter
ketiganya berbeda. Elektron paling tidak suka berada di dalam rumah. Baginya
dunia terasa sempit jika hanya memandang tembok-tembok yang memisahkannya
dengan dunia luar. Berkeliling di halaman rumah lebih mengasyikkan, Elektron
dapat berjalan-jalan di taman, memandang bunga-bunga yang berkembang dan
menghirup keharumannya. Saat pagi tiba, mentari akan menyusupkan kehangatannya
sehingga Elektron semakin bersemangat untuk terus beraktifitas. Biasanya,
Elektron akan bersepeda melalui lintasan yang disebutnya sebagai orbit. jika
dia merasa lelah maka Elektron beristirahat dalam orbital. Keaktifan Elektron
dianggap perilaku yang negatif oleh keluarganya.
Lain lagi
dengan kedua adiknya, mereka lebih suka di dalam kamar. Kamar itu mereka sebut
dengan nucleus karena itulah mereka berdua dinamakan nucleon. Walaupun begitu,
Elektron tahu jika Proton terkadang tertarik dengan aktifitasnya. Sehingga
mereka sering mencoba bertemu untuk saling berbagi hati. Sedangkan Neutron dia
sangat cuek. Apapun yang terjadi di dalam rumah atom, dia netral-netral saja.
Bagi keluarga
atom, sifat pendiam Proton merupakan sifat yang dianggap positif. Namun bagi
Elektron, Proton mempunyai karisma yang membuatnya terlihat sempurna dibandingkan Neutron.
Adanya perbedaan karakter antara Elektron dan Proton membuat mereka saling
tertarik. ketertarikan inilah yang membuat beban bagi keduanya karena
semestinya itu tidak ada.
~ *** ~
“Aku mohon
Proton, cobalah kamu mengerti perasaanku” kata Elektron.
“Maaf
Elektron, tanpa kau katakanpun aku tahu perasaanmu karena akupun merasa
demikian, tapi itu tak mungkin” jawab Proton setengah tersedu menahan
tangisnya.
“Jikalau kita
bersatu, maka takkan ada rumah atom lagi” lanjut Proton lirih.
Elektron
terdiam, dia paham sekali tak mungkin Proton meninggalkan nukleous. tapi ia
juga tak mungkin menghapus ketertarikannya pada Proton dengan mudah,
Mengacuhkannya saja membuat rasa menjadi gundah. Apalagi harus jauh darinya,
pastilah rindu itu ada. Rindu pada perhatiannya, rindu pada cerita manjanya,
rindu dengan tatapan penuh rasa rahasia yang dalam.
“Ya sudahlah,
biarkanlah perasaan ini tetap ada, toch aku masih bisa memandangmu meski tak
mampu bersamamu” ujar Elektron kemudian.
“Kamu tahu
Proton, hanya kaulah yang sering datang dalam mimpiku dan memang hanya menjadi
mimpiku….” lanjut Elektron menegaskan apa yang dirasakannya selama ini.
Keduanya kini
terdiam, diam oleh ketidakberdayaan akan sebuah perasaan yang entah kapan hadir
diantara keduanya. Namun mereka paham, kebahagiaan tidak selalu harus menjadi
satu tetapi saling mengingatkan ketika salah, memotivasi ketika lelah,
memberikan nasehat bijak ketika gundah, semoga semuanya menjadi ajang untuk
ibadah. Dari perbedaan inilah yang akan menjadikan mereka dalam satu-kesatuan
di rumah atom sehingga mereka dapat menempati posisi, tugas dan fungsinya
masing-masing demi berputarnya dunia yang indah.
By: AH01
0 Omongan:
Posting Komentar